Politik & Pemerintahan

Sekretaris DPD Projo Jatim Ungkap Ketidakdewasaan Berpolitik Parpol PDIP Usai Tumbang Pilpres 2024

×

Sekretaris DPD Projo Jatim Ungkap Ketidakdewasaan Berpolitik Parpol PDIP Usai Tumbang Pilpres 2024

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2024 05 07 at 10.54.45
Sekretaris DPD Projo Jatim Ungkap Ketidakdewasaan Berpolitik Parpol PDIP Usai Tumbang Pilpres 2024

JombangKrisnaNusantara.com, Tomi Hartono Wibowo, Sekretaris DPD Projo Jawa Timur ungkap perkembangan politik pasca pesta demokrasi 14 Februari lalu. Tomi menyebutkan bahwa sejumlah elite PDIP yang tidak terima dan uring-uringan usai tumbang dalam Pilpres 2024.

“Lebih baik PDIP itu intropeksi diri daripada sruduk sana sruduk sini. Tindakan dan pernyataan yang dilontarkan Sekjen PDIP itu sama sekali tidak menunjukkan kedewasaan berpolitik”, terang Mantan Ketua DPC Projo Sidoarjo pada Senin, (06/05/2024).

Ia juga menerangkan bahwa memang Jago PDIP menempati posisi ketiga dari tiga pasangan calon. Sementara, jika dilihat dari hasil Pileg, PDIP masih menempati posisi puncak. PDIP memang mengalami penurunan jumlah suara dibandingkan Pemilu 2019 lalu.

“Bukannya melakukan evaluasi internal, sejumlah elite PDIP malah memberikan stigma negatif pada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka yang tidak lain adalah anak sulungnya. Itu tandanya PDIP baperan kalau kalah. Baperan itu mutlak cerminan dari ketidakwarasan dalam berpolitik”, tandas Tomi.

Sementara, selama berpolitik Presiden Joko Widodo tetap santun walaupun mendapatkan perlakuan kurang pantas dari beberapa elite parpol yang mengusungnya. Justru kader dan simpatisan PDIP lah yang selalu mendukung dan menghargai Jokowi.

Selama menjabat, masyarakat telah banyak mengetahui pencapaian dan kinerja Jokowi dengan PDIP sebagai partai pengusung sejak tahun 2014 hingga masa akhir jabatannya.

Sekretaris DPD Projo Jatim juga menyebutkan bahwa Presiden Jokowi dan Gibran yang menjadi sasaran utama karena PDIP kalah dalam Pilpres 2024. Sampai tidak diakui dan dipecat dari PDIP.

“Alhasil banyak partai politik yang dengan senang hati membuka pintu dan memberikan karpet merah untuk pak Jokowi dan mas Gibran. Jangan menyesal kalau PDIP kehilangan kader-kader terbaiknya sekaliber pak Jokowi dan mas Gibran”, tambah Tomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *