Kesehatan

DBD Renggut 5 Nyawa, Dokter Spesialis Anak RSUD Jombang Imbau Gencarkan 3M Plus dan PSN

×

DBD Renggut 5 Nyawa, Dokter Spesialis Anak RSUD Jombang Imbau Gencarkan 3M Plus dan PSN

Sebarkan artikel ini
Podcast RSUD Jombang
Dokter spesialis anak RSUD Jombang, dr Debby Christinne Sumantri SpA dalam program Podcast Humas RSUD Jombang.

JOMBANG, KrisnaNusnatara.com – Musim penghujan, perkembangbiakan nyamuk Aides Aigepty, penyebab penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi semakin cepat.

Angka kematian akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang telah mencapai 5 orang. Mirisnya, 4 di antaranya adalah pasien anak-anak.

Hal tersebut mendapat perhatian khusus dari dokter spesialis anak RSUD Jombang, dr Debby Christinne Sumantri SpA. Pihaknya mengingatkan masyarakat terhadap bahaya perkembangbiakan nyamuk Aides Aigepty tersebut.

dr Debby mengungkapkan jumlah pasien DBD dalam rentang waktu bulan Januari – Februari 2024 terus mengalami peningkatan.

Pasien anak-anak mendominasi perawatan di Paviliun Srikandi. Sebagian lainnya menjalani perawatan di PICU RSUD Jombang.

“Kalau kemarin yang meninggal 4 pasien ya, dan tambah satu lagi pasien anak usia 8 tahun akhir pekan lalu (sabtu,red) malam ada ya meninggal,” tutur alumnus FK Universitas Brawijaya Malang saat menjadi narasumber pada program Podcast Humas RSUD Jombang,

Pihaknya menuturkan, rata-rata pasien rujukan dari Puskesmas atau fasilitas kesehatan (Faskes) memang sudah dalam kondisi cukup berat, dan pasien yang dinyatakan meninggal sudah dalam kondisi Dengue Shock Syndrome (Severe Dengue).

Sejauh ini, RSUD Jombang sudah menambah 14 ranjang, karena sebagian besar pasien DBD adalah anak-anak. Kemudian untuk ruang ICU/PICU, RSUD Jombang sudah menambah 40 tempat tidur.

Hal tersebut menjadi langkah optomal untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien.

Meningkatnya jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit DBD, dr Debby mengimbau, agar masyarakat Jombang kembali menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah dan lingkungannya masing-masing.

“Karena angka bebas jentiknya kurang, jadi tolong 3M Plus dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan Dinkes Jombang, lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, anak-anak ini juga perlu makanan sehat, dan minum cairan lebih banyak dari biasanya,” tegasnya.

“Kalau memang kondisi badannya sudah panas tinggi, sebaiknya segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat, dan tidak lupa tetap harus diobservasi oleh pihak keluarga. Kalau tidak opname, hanya panas dan tidak ada gejala penyulit, dapat diobservasi di rumah, makan minumnya lebih ditingkatkan dari pada biasanya dan terutama minum susunya,” tambah dr Debby.

dr Debby juga menjelaskan, kondisi berbahaya bagi anak-anak yang terjangkit DBD ialah pada hari ke-4 dan 5 pasca terjadinya demam.

“Dan yang paling berbahaya kan hari ke-4 sampai ke-6, karena rata-rata yang meninggal itu dibawa ke IGD RSUD Jombang pada hari ke-4 sampai ke-6,” pungkas dr Debby. (dzk/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *