PDBI Kabupaten Jombang turun di dua mata lomba ketahanan dan ketepatan pada ajang PORPROV IX Jawa Timur Tahun 2025 ini dengan bersaing melawan 17 Kabupaten dan Kota, setelah absen sejak sepuluh tahun lalu.
PORPROV IX JAWA TIMUR Tahun ini diselenggarakan di Kota Batu dan Malang Raya dari 29 Juni hingga 5 Juli 2025. Pengkab PDBI Jombang melihat peluang meninmabg radius venue penyelenggaraan pesta olahraga provinsi ini yang dekat dan pastinya dari segi biaya transportasi banyak memilili alternatif.
Melalui Joko Santoso (Kabid Organisasi) dan Deny (Korwil Selatan) kemudian merumuskan untuk konsep penampilan dan pelatihan untuk menyambut baik kesempatan ini. Pertimbangan yang terbangun bahwa PDBI Kabupaten Jombang telah lama absen dan ini di tangan mereka sudah saatnya dimulai untuk mengibarkan bendera.
Joko Santoso yang praktisi Drum Band Jombang, merupakan pelatih (coach) dari Marching Band Gita Smerisa yang berbasecamp di SMK PGRI 1 Jombang dan juga Drum Corp SMK DWIJA BHAKTI. Tentunya dia tidak sendiri, tim management yang dia miliki membuatnya memutuskan untuk mengambil peran sebagai manager untuk PORPROV kali ini.
Dengan pertimbangan waktu yang cukup singkat lebih kurang 5 (bulan) untuk persiapan yang juga melewati bulan Ramadhan di 3 (tiga) bulan menjelang pelaksanaan pertandingan, membuat Coach Santos (panggilan akrab Joko Santoso) dan Deny untuk berpikir cepat dan harus mengambil keputusan pasti dalam ketidak pastian birokrasi dan administra organisasi PDBI Kabupaten Jombang.
Kemudian mereka memutuskan untuk mengambil mata lomba LBJP dan LKKB untuk dipersiapkan athletnya secara fisik dan qualitas musiknya yang powerfull. Selain itu, 2 (dua) mata lomba ini memiliki sekitar 6 (enam) nomor lomba dimana kesempatan untuk atlet beradaptasi dalam kompetisi hingga menemukan jiwanya sangatlah diperlukan.
Pilihan tersebut bukan tanpa alasan, untuk PDBI Jombang yang tidak pernah turun di ajang PORPROV meskipun kepengurusannya tetap ada membuat PDBI Jombang tidak memiliki persiapan sama sekali bahkan jauh dari perencanaan programnya.
Joko Santoso Utomo, Kabid Organisasi PDBI yang sekaligus memilih untuk menjadi manager pada PORPROV IX kali ini merasa memiliki kewajiban dan tekad yang kuat bahwa atlet binaannya di Kabupaten Jombang akan mampu bersaing dengan atlet PDBI dari Kabupaten dan Kota lainnya.
Untuk pemilihan atlet Drum Band, dipilih langsung berdasar kemampuan teknik permainan dan kekuatan fisik dari beberapa Satuan Drum Band Jombang seperti: SMK PGRI 1 Jombang, SMK DWIJA BHAKTI, SMPN 2 Jombang, dan dua sekolah lain di tingkat Madrasah binaan dari Deny.
“Secara pengalaman kompetisi di perlombaan PDBI, kita nol pengalaman. Metode latihan yang kita jalankan berdasarkan pengalaman saya probadi hingga di ajang PON XVI 2004 dulu dan perkembangannya di PON XXI 2024 Aceh – Sumutra Utara dimana Jawa Timur turun untuk Cabor Drum Band.” Kata manager PORPROV PDBI Jombang yang juga coach MB. SMEGRISA ini.
Dia menambahkan bahwa untuk fasilitas instruments kita kolaborasi dan kombinasi dari sekolah binaan yang ada di Kabupaten Jombang, seperti SMK PGRI Jombang, SDN II Kepanjen, juga pinjaman dari AUFA Music dan PDBI JAWA TIMUR.
Sedangkan fasilitas track lintasan PDBI Jombang cukup mengamini dengan memanfaatkan track lintasan lari yang tidak standard di Stadion Merdeka Jombang, dan untuk mata lomba LKKB menggunakan jalan raya yang ada di wilayah Jombang dengan karakter lalu lintas yang tidak padat.
Dalam latihan atau proses persiapan, para atlet kerap mengalami cidera otot dan kelelahan yang sangat luar biasa terutama dalam latihan untuk Lomba Berbaris Jarak Pendek yang memiliki kriteria kecepatan jalan cepat dalam perlombaannya.
Sedangkan untuk evaluasi dan masukan untuk pembinaan atlet PDBI Kabupaten Jombang, Handy Stariyo Juri PB. PDBI untuk Tehnik Permainan Tiup menyampaikan “Dengan pembinaan yang singkat, Kab. Jombang cukup bagus dengan tidak memaksakan atlet nya untuk push phisical power, sehinnga atlet mampu merasakan rythm permainan dan mengatur kekuatan diri masing-masing. Perbedaannya ada pada fasilitas latihan dan kelas instrument yang biasa saja, dengan melihat atlet yang sudah siap maka harus ditingkatkan lagi dan fasilitas sebisa mungkin untuk terus ditunjang supaya berimbang perjuangannya.”
Namun kata Deny “Alhamdulillah, saat perlombaan para atlet bisa menjaga ritme lelahnya hingga selesai lomba atau setelah melalui garis finish barulah pada tumbang alias pingsan.”
“Alhamdulillaaah, PDBI Kabupaten Jombang bisa menyumbangkan perunggu untuk Kabupaten Jombang dalam Cabor Drum Band yang zero pengalaman dan zero prestasi, semoga dalam PORPROV mendatang PDBI Jombang memiliki banyak persiapan dan di tingkat keorganisasian olahraga harapannya akan terjadi management yang lebih baik di dalam KONI Jombang.” sahut Santos dengan semangat.
Redaktur: Dedy F Rosyadi, S.Pd., M.Pd.