Jombang – KrisnaNusantara.com, Respon cepat dari PJ Bupati Jombang Sugiat terhadap keluhan sejumlah petani yang disebabkan oleh jebolnya pintu dam Karet Jatimlerek di Sungai Brantas Jombang.
Sebelum ini, banyak petani di Kabupaten Jombang mengeluh tentang kerusakan pintu air Dam Karet Jatimlerek di dua kecamatan, Ploso dan Plandaan. Namun, masalah ini telah diselesaikan.
Sesuai dengan kewenangan, PJ Bupati Jombang Sugiat bekerja sama dengan OPD terkait seperti Dinas PUPR, Dinas Pertanian, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DMPD) serta Kepala Desa di Kecamatan Plandaan dan Ploso. Dinas PUPR bekerja sama dengan BBWS dan PU SDA Prov tentang penyiapan 3 pompa, Dinas Pertanian berkoordinasi dengan Gapoktan dan Hippa tentang rencana tanam dan pola tanamnya serta DPMD berkoordinasi dengan Kepala Desa tentang penggunaan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan dan Belanja Tak Terduga. Sebab secara pengelolaan dam ikut BBWS, sedangkan DI (Daerah Irigasi) Jatimlerek ikut kewenangan provinsi.
Bayu Pancoroadi, Kepala Dinas PUPR Jombang mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang berhasil mengatasi masalah yang ada dengan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi.
”Alhamdulillah, atas respon cepat Bapak Pj Bupati Jombang, hasil dari koordinasi, kolaborasi dan komunikasi yang dilakukan dengan BBWS Brantas maupun ke provinsi, untuk penanganan sekaligus upaya bantuan air irigasi telah teratasi,” tutur Bayu Pancoroadi.
“Saat ini pompa air dari PU SDA Provinsi telah tiba di Dam Jatimlerek dengan kapasitas 500 liter per detik. Satu pompa air lagi dari PU SDA Provinsi dengan kapasitas 300 liter per detik akan dikirim hari ini, dan pompa air dari BBWS dengan kapasitas 400 liter per detik akan diuji coba sambil menunggu kisdam di intake Jatimlerek. BBM sudah kita siapkan untuk mensupport pompa air dari BBWS dengan kebutuhan 25 liter pertama dan akan beroperasi 12 Jam sehari, karena pemakaian maksimal 12 jam. Sedangkan untuk 2 Pompa dari PU SDA Provinsi BBM disediakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur”, rincinya.
PJ Bupati Jombang, menyambut baik upaya cepat yang dilakukan oleh semua pihak untuk menyelesaikan masalah jaringan irigasi Jatimlerek. Tujuannya adalah untuk memberikan aliran air kembali ke beberapa sawah di Kecamatan Plandaan dan Ploso.
“Alhamdulillah, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut merespon cepat untuk membantu para petani yang terdampak rusaknya pintu air. Semoga dengan langkah ini, pasokan air irigasi tidak tersendat, dan semuanya kembali berjalan normal,” ucapnya.
Dengan slogan “Tegas, Responsif, dan Bersih”, PJ Bupati Jombang, yang berasal dari Kecamatan Gudo, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang telah mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan BBM selama dua bulan, yaitu dari Mei 2024 hingga Juni 2024, untuk membantu masalah tersebut. Membantu menjalankan kisdam intake Jatimlerek dengan sandbag. Selain itu, mengatur jadwal gilir di wilayah Irigasi Jatimlerek dan mengkoordinasikan antara petani dengan Dinas Pertanian tentang perubahan pola tanam di daerah irigasi Jatimlerek.