Kediri – KrisnaNusantara.com, Dalam rangka menyemarakkan Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri menampilkan atraksi tari kolosal 1.000 jaranan. Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 1.146 seniman jaranan dari Desa Dawung tersebut digelar di sepanjang jalan untuk melestarikan kesenian daerah pada Jumat, (16/08/2024).
Atraksi dimulai dengan pembukaan membentangkan bendera merah putih dengan panjang 1000 meter. Dilanjutkan dengan tarian penari perempuan, kemudian disambung dengan penampilan tari kolosal.
Turut serta dalam kegiatan tersebut yakni Kabid Pengembangan Pariwisata Sabilarosad S.T., Camat RinginRejo Edi Purwanto, S.H., Danramil, Kapolsek dan seluruh perangkat Desa Dawung. Selain itu, ribuan masyarakat dari berbagai daerah memadati lokasi Desa Dawung untuk menyaksikan langsung atraksi tersebut.
“Pemerhati budaya jaranan harus dilestarikan, syukur-syukur punya pakem. Para seniman tidak boleh merasa bosan dan harus terus berinivasi dengan kesenian ini. Berbagai kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan sebagai upaya melestarian kesenian jaranan, salah satunya dengan kolaborasi, sehingga menjadi kesenian yang indah dan menarik. Selain itu, regenerasi juga diharapkan bisa sebagai upaya terus melestarikan kesenian ini. Pemerintah memberikan kesempatan serta ruang yang cukup luas yang diberikan pada para seniman untuk pentas. Kegiatan ini bukan hanya saat kegiatan memperingati HUT RI ke- 79 seperti sekarang ini, tapi juga dalam berbagai kesempatan lainnya”, pesan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Dr. Mokhamad Muhsin, M.Pd.
Sementara itu, Kepala Desa Dawung, Slamet Widodo mengatakan kegiatan tari kolosal ini memang menjadi agenda tahunan di Desa Dawung. Akan tetapi, untuk membentangkan bendera merah putih yang panjangnya 1000 meter diselenggarakan sudah tiga kali ini dalam tiga tahun.
“Kegiatan jaranan ini sebelum beliau lahir jaranan yang ada di Desa Dawung itu sudah ada maka dari itu untuk Nguri–Nguri Budaya harus selalu diadakan untuk melestarikan kesenian peninggalan nenek moyang kita”, terang Kepala Desa Dawung, Slamet Widodo.
(Koko)