Sutrisno Ketua Umum PERSEROSI Jombang, dipaksa untuk digantikan di periode akhir yang kedua masa tugasnya sebagai Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) Cabor PERSEROSI Jombang.
PERSEROSI JOMBANG di bulan April ini sedang mengalami pergunjingan dan masa pendewasaan. Hal ini mungkin juga berkaitan dengan persiapannya menyambut pesta peraihan prestasi atlet cabor pada pagelaran event kejuaraan tingkat provinsi oleh KONI Jawa Timur “PORPROV IX JAWA TIMUR 2025”.
Telah terjadi MUSCABLUB yang diprakarsai dan didukung serta dihadiri oleh beberapa wali atlet dan perwakilan semua klub sepatu roda yang memutuskan untuk mengakhiri masa kepengurusan Ketua PERSEROSI Jombang Pak Sutrisno.
Di tempat lain sehari pasca MUSCABLUB telah terjadi, Sutrisno mengundang secara langsung wartawan dan kontributor Media Krisna Nusantara (30/04/25) untuk menyampaikan tanggapan dan penilaiannya atas MUSCABLUB yang telah terjadi.
Sutrisno sangat menghargai dan salut atas semangat para generasi muda PERSEROSI JOMBANG untuk terus maju dan berambisi besar untuk mengukir presatasi hingga dilakukannya MUSCABLUB yang menghasilkan keputusan penggantian dirinya.
Dalam obrolan santai disela waktu agenda persiapan PORPROV KONI untuk Kabupaten Jombang, Dia hanya mengingatkan bahwa semua proses ada aturan main yang jelas yang itu semua sifatnya administratif terstruktur karena PERSEROSI merupakan organisasi resmi untuk olah raga dalam hal ini Sepatu Roda di bawah naungan KONI Kabuapten Jombang.
“Memang masa kepengurusan saya sudah selesai di Tahun ini dan saya juga sudah mengajukan PAW ke KONI JOMBANG, akan tetapi mungkin karena kepemimpinan saya dirasa masih dibutuhkan sampai hari ini maka Surat demisioner itu pun belum mau dikeluarkan oleh teman – teman di KONI Jombang,” tegasnya dengan semangat.
Seorang Tentara yang sangat berjiwa ksatria dalam pembawaannya ini, merasa bahwa sepatu roda yang kemudian dibangunnya organisasi cabang olah raga dalam KONI ini sudah menjadi bagian dari hidupnya dan keluarganya. Dibuktikan secara nyata dengan putri Sutrisno yang telah mengukir prestasi gemilang dalam Sepatu Roda mata lomba free style hingga membawanya bergabung di Satuan Kepolisian POLRES JOMBANG jalur prestasi.
Hingga dalam peryataan statement konfirmasinya, “Semangat orang-orang muda itu memang menggebu-gebu dan meledak-ledak jadi saya harus mengapresiasi semangat teman-teman semua dalam perjuangannya untuk PERSEROSI JOMBANG.”
“Semua tahu bahwa dalam berorganisasi ada tatanannya, ada aturan yang dirumuskan dalam AD/ART organisasi apalagi mereka semua juga banyak yang bergelar pendidikan Sarjana. Biarkan mereka menilai sendiri karena saya tidak mau dikira menggurui dan sok paling paham organisasi.”
“Saya menyerahkan kepada KONI Jombang dan juga Pengprov PERSEROSI JAWA TIMUR, semua perintah dan tugas saya ada pada struktur organisasi yang lebih tinggi, jika memang saya ditugaskan untuk selesai ya saya siap karena tidak ada yang membuat saya harus berat melepas PERSEROSI yang meskipun saya bentuk dari awal atau ‘nol’.”
“Tidak ada undangan yang dikirim untuk saya. Saya dan Pak Marsono Ketua KONI pun di waktu agenda pelaksanaan MUSCABLUB juga ada agenda kami untuk audiensi dengan Asisten Bupati terkait persiapan PORPROV dan pastinya ini lebih penting karena saya diminta dan ditugaskan oleh teman-teman KONI JOMBANG untuk Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi untuk peride ini.”
“Pesan dan harapan saya, semua yang saya lakukan untuk Prestasi Atlet Sepatu Roda Kabupaten Jombang, memimpin sebuah organisas cabang oleh raga itu berat dan harus banyak berkorban baik tenaga, waktu, bahkan uang.”
“Siapa bilang jadi pengurus olah raga itu banyak uangnya, keluar uang banyak demi prestasi atlet itu baru bener, dan nyata harus kami lakukan di saat kondisi pembinaan oleh raga di Kabupaten Jombang masih seperti ini. Fasilitas tidak ada, kami terus berjuang untuk dibangunnya SPORT CENTER sehingga masyarakat Jombang bisa ber-olahraga dengan nyaman dan para atlet Jombang siap mengukit prestasi.” Pungkasnya dengan tegas dan penuh harapan. (red.)