NGANJUK | KrisnaNusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP), Pemkab Nganjuk gencar melaksanakan kegiatan guna memenuhi kebutuhan gizi dan agar generasi berikutnya terhindar dari gizi buruk dan stunting.
Salah satunya, mempromosikan gerakan diversifikasi pangan non beras dan non terigu (NBNT) dapur bergizi, beragam, seimbang dan aman (B2SA).
“Hal ini sesuai dengan amanat UU tahun 2018 tentang pangan bahwa negara mewajibkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup aman bermutu dan bergizi seimbang baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perorangan secara merata di seluruh Indonesia,” ungkap Ery Cahyono, Kepala Dinas KPP melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Nganjuk saat membuka acara di Pendopo Kecamatan Patianrowo, Senin (06/11/2203) pagi.
Kegiatan yang dihadiri Staf Ahli Bupati, jajaran Forkopimcam Patianrowo dan Ibu Ketua Pokja Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk ini, dilanjutkan dengan acara memasak oleh Tim Penggerak PKK Desa se-Patianrowo.
Acara memasak dengan menu olahan non beras dan non terigu ini, dipandu Chef Agus sebagai narasumber.
Menurut Ery Cahyono, program yang konsisten dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk menjaga pangan yang aman bermutu dan bergizi. Sehingga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
“Dapur B2SA ini merupakan kegiatan mempromosikan pola mengkonsumsi pangan sehat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bisa menerapkan sejak dini untuk seluruh anggota keluaraga. Sebab, langkah ini bertujuan untuk perbaikan gizi di masyarakat dan sebagai bentuk pencegahan dan penurunan stunting yang saat menjadi program preoritas pemerintah,” tandasnya.
Ery Cahyono juga menjelaskan, selain kualitas konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, pengetahuan pemahaman dan kesadaran masyarakat dapat mendukung terwujudnya pemenuhan gizi seimbang. Beliau berharap dengan gerakan ini dapat memberikan nformasi dan pengetahuan kepada masyarakat terkait pemahaman tentang membuat menu keluarga yang beragam bergizi seimbang dan aman.
“Saya berharap masyarakat benar-benar bisa memahami serta bisa memanfaatkan sumber daya lokal sebagai sumber karbohidrat selain dari beras dan terigu,” pungkasnya. (red)