Jombang–KrisnaNusantara.com, Menanggapi adanya pemberitaan terkait warga menandu jenazah sejauh 3 kilo meter dari desa Marmoyo menuju desa Jipurapah, kecamatan Plandaan, kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada hari Senin tanggal 5 Agustus 2024 kemarin.
Kepala desa Jipurapah Hadi Sucipto menjelaskan, hal itu terjadi berawal dari almarhum Paiman di antarkan oleh anaknya untuk berobat ke desa Marmoyo.
“Kemarin saya mendapat laporan dari warga bahwa Almarhum pak Paiman di antar berobat oleh anaknya bernama Jumadi ke desa Marmoyo, ternyata di sana belum sampai ke lokasi, dia bilang katanya mau BAB mampir ke saudaranya. Setelah di tunggu lama gak keluar ternyata sudah meninggal,” jelas Hadi Sucipto kepada wartawan di kantornya Selasa ( 6/8/2024).
Lebih lanjut dikatakan oleh Hadi Sucipto membawa jenazah dengan cara ditandu merupakan permintaan pihak keluarga untuk mempercepat proses pemakaman.
Hadi Sucipto juga menambahkan, Terkait pemberitaan tanggal 5 Agustus kemarin, ada pemberitaan yang tidak valid terkait “Pemerintah desa tidak Memperbolehkan Mobil Siaga Desa Dipakai Untuk Mengantar Jenazah”
“Bukan pemerintah desa tidak memperbolehkannya, akan tetapi sesuai aturan memang penggunaan mobil siaga desa tidak boleh dipakai mengantar jenazah, dan sudah diupayakan untuk mencari mobil jenazah tapi keluarganya tidak berkenan karena ingin jenazah segera dimakamkan. Sehingga pihak keluarga dan masyarakat berkenan untuk ditandu saja. “Imbuhnya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada warga perihal kegunaan mobil ambulans siaga desa.
Sementara itu, Jumadi (38) pihak keluarga Almarhum Paiman membenarkan, bahwa mertuanya itu meninggal di desa marmoyo karena sakit dan harus segera di bawa pulang.
“Almarhum itu mertua saya meninggal karena sakit, dan pihak keluarga yang meminta jenazah itu di tandu karena kalau menunggu mobil jenazah terlalu lama kan kasihan Almarhum kalau menunggu terlalu lama,”ujarnya.
Sebelumnya telah di beritakan, Kisah haru datang dari masyarakat dusun/desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Lantaran ada warga meninggal ditandu sejauh 3 km.
‘(Teguh)