JOMBANG | KrisnaNusantara.com – Keterlaluan..!!! oknum Ketua di salah satu Organisasi Wartawan yang diduga selewengkan duit dana hibah Pemkab Jombang berulah lagi, kali ini diduga sengaja “mengemplang” pembelian sejumlah barang elektronik di salah satu Toko Komputer dan Elektronik di Jalan Setiabudi, Kelurahan Jombatan, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Bagaimana tidak, barang-barang elektronik yang dipesan, diduga berasal dari dana hibah Dinas Kominfo TA 2022 sebesar Rp.25 juta. Tapi barang-barang elektronik tersebut dibeli dengan total harga Rp.19,9 juta sesuai pesanan tanggal 11 Oktober 2022.
Dan pada tanggal 13 Oktober 2022, deal (sepakat) dengan list (daftar) harga (terlampir-red). Dan baru pada tanggal 10 November 2022 dibayarkan melalui transfer BRI sebesar Rp.15 juta dari bendahara organisasi wartawan berinisial OLE kepada pemilik toko berinisial WP, dengan catatan “Kantor Organisasi Wartawan Jombang”.
Selanjutnya pada tanggal 15 November 2022 dilakukan pengiriman barang-barang elektronik dan lain-lain ke Kantor Organisasi Wartawan tersebut. Namun ironisnya, usai pengiriman barang, Ketua Organisasi Wartawan yang memesan, seolah lepas tanggungjawab dan selalu banyak alibi saat ditagih untuk segera melunasi. Bahkan saat ditagih lewat Whattsapp dan ditelpon tidak pernah diangkat.
Baru setelah berganti tahun, tepatnya pada tanggal 19 Mei 2023, oknum Ketua Organisasi Wartawan tersebut mentransfer “cuma” Rp 1 juta saja. Dengan rincian waktu transfer 17.23 WIB melalui transaksi BRI-Link Dusun Bandung Desa Bandung Kecamatan Diwek ke nomor rekening atas nama adik ipar pemilik toko komputer berinisial RA.
“Kami sudah nagih berbulan-bulan hingga berganri tahun. Selalu ada saja alasannya. Sejak pembayaran DP Rp.15 juta pada November 2022. Baru dicicil lagi transfer kedua Rp.1 juta pada bulan Mei 2023. Kami lelah menagih. Bahkan kini dengan piutangnya Rp.19,9 juta baru dibayar Rp.16 juta. Masih kurang Rp. 3,9 juta. Setiap ditagih selalu alasannya masih menunggu transferan dana hibah dari Dinas Kominfo Jombang,” keluh RA pada sejumlah awak media yang mengkonfirmasinya.
RA juga menyesalkan kekurangan pembayaran belanja barang tersebut hingga saat ini belum kunjung dilunasi.
Bahkan, saat menelpon terakhir kali beberapa hari yang lalu, oknum Ketua Organisasi Wartawan tersebut beralasan “Pakdhe-nya” baru saja meninggal dunia, sambil marah-marah pada RA.
“Lha urusan piutang kami setahun terkatung-katung ini kan gak ada hubungannya dengan saudaranya yang meninggal dunia? Malah marah-marah saat menelpon. Kan lucu yang berhutang marah-marah pada yang memberi hutang,” gerutu RA jengkel.
Bahkan RA mengaku kesal, setelah tidak ada itikad baik melunasi piutang sebesar Rp 3,9 juta, malah sang Ketua dan Sekretarisnya berinisial AK lewat saluran telepon berniat mengembalikan sejumlah barang yang sudah dibeli setahun lalu.
“Ini tambah lucu lagi. Sudah wanprestasi, sekarang mau balikin barang-barang elektronik yang sudah dibeli tapi tidak dilunasi. Bahkan minta waktu mengembalikan barang, sekitar 1 atau 2 minggu ke depan, dengan alasan barang-barang elektronik sudah tidak ada di kantor organisasi wartawan, tapi sebagian dibawa pulang ke rumah beberapa pengurus organisasi wartawan. Kami sudah di PHP terus untuk melunasi namun selalu molor hingga setahun. Masa mau minta mundur waktu lagi?,” urai RA dengan nada dongkol.
Sementara itu, Sang Ketua Organisasi Wartawan saat dikonfirmasi melalui telepon Whattsapp pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023 pukul 11.23 WIB, tidak mau menerima panggilan telepon. (tim/red)