Politik & Pemerintahan

Perkim Jombang Sikapi Prediksi Molor: ‘Proyek Drainase dan Trotoar Jalan Gus Dur Sudah 60 Persen’

×

Perkim Jombang Sikapi Prediksi Molor: ‘Proyek Drainase dan Trotoar Jalan Gus Dur Sudah 60 Persen’

Sebarkan artikel ini
cek proyek drainase dan trotoar jalan gus dur jombang
Kepala Dinas Perkim Jombang, Agung Hariadi saat pengecekan progres proyek drainase dan trotoar jalan Gus Dur, didampingi Sri Rahayu, Kabid Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSUU) bersama timnya.

JOMBANG | KrisnaNusantara.com – Proyek drainase dan trotoar jalan Gus Dur, Kecamatan/Kabupaten Jombang, sempat diprediksi terancam molor.

Bahkan, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang, sempat seolah terkena getahnya. Dinas Perkim dianggap cuek dan terkesan melakukan pembiaran.

“Nggak benar kalau dalam beberapa pemberitaan, kami cuek dan terkesan tinggal diam atau pembiaran. Semua ada tahapannya. Tidak bisa kita asal putus kontrak dan lain-lain ya. Jadi semua harus sesuai SOP dan tahapanya,” jelas Agung Hariadi, Kepala Dinas Perkim Jombang, Jumat (10/11/2023).

Agung menegaskan, sejumlah upaya sudah dilakukan pihaknya agar proyek drainase dan trotoar, bisa selesai tepat waktu dan hasil pekerjaannya maksimal.

Salah satunya, melakukan Show Cause Meeting (SCM). Dari upaya ini, progres pekerjaan fisik proyek drainase dan trotoar jalan Gus Dur, mulai meningkat.

“Kami sebelumnya melakukan SCM sebanyak 3 kali. Kini, progresnya tampak meningkat hingga 60 persen,” kata Agung Hariadi, Kepala Dinas Perkim Jombang.

Agung menjelaskan, SCM merupakan mekanisme untuk mengetahui yang terjadi di lapangan. Di antaranya, pembuktian keterlambatan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi yang bisa terjadi karena kendala dari segi materi/bahan.

Kemudian, kurangnya pekerja di lapangan dan kondisi alam yang secara umum keterlambatan pekerjaan tersebut terjadi akibat kelalaian penyedia.

Selain upaya SCM, lanjut Agung, juga dilakukan probity audit oleh Inspektorat Jombang, yakni memberikan keyakinan melalui penilaian (independen) terhadap proses, prosedur, dan sistem pada proyek sektor publik telah dilakukan dengan integritas, kebenaran, dan kejujuran oleh para pihak yang terlibat.

“Ini merupakan langkah konkrit di masa pelaksanaan dengan pengecekan lapangan pada Kamis (09/11/2023) siang kemarin,” tambahnya.

Dikatakan Agung, secara teknis, target SCM 2 yakni 83,839 persen, namun hanya tercapai 51,51 persen. Hal ini, terjadi deviasi (selisih) sebesar minus 32,329 persen.

Meski demikian, Agung mengatakan tetap memberikan SCM 3. Upaya ini diharapkan agar proyek tidak kedodoran,

Alasan diberikan SCM 3, Agus menandaskan, karena progres harian pengerjaan fisik saat ini relatif lebih cepat ketimbang sebelum SCM 1 dan 2.

“Jadi terlihat upaya serius rekanan PT Renis Rimba Jaya untuk melakukan percepatan dengan penambahan personel sesuai kesepakatan dalam berita acara SCM 2,” urai Agung.

Agung menjelaskan, molornya pengerjaan proyek drainase dan trotoar jalan Gus Dur, semata-mata karena terkendala keterlambatan pasokan material.

Pasalnya, rata-rata material yang digunakan bersifat pabrikasi. Sehingga pekerjaan di lapangan juga tidak bisa maksimal.

“Termasuk sering terjadinya kerusakan equipment (peralatan). Seperti kerusakan pada molen dan arco yang berpotensi menghambat kecepatan pekerjaan,” sambungnya.

Untuk menyelesaikan volume sisa pekerjaan yang terlambat, masih kata Agung, PT Renis Rimba Jaya telah melakukan PO (Purchase Order) terhadap material-material pabrikasi berupa granit, batu alamm, lampu PJU, lampu taman, vegetasi (tanaman pule dan tanaman-tanaman perdu), bollard, dan tempat sampah.

Pihaknya meyakini, dengan material-material yang sudah di lapangan atau on site saat ini, tentunya bisa mengejar keterlambatan pengerjaan proyek. Sehingga progresnya sesuai target SCM 3, terhitung mulai tanggal 8 hingga 17 November 2023.

“Jadi 10 hari kalender kerja. Untuk saat ini sedang dipersiapkan pekerjaan pendahuluan untuk pemasangan material-material. Seperti pedestal lampu, pot bunga beserta media tanam, pondasi lampu PJU,” beber Agung didampingi PPK proyek Sri Rahayu.

Apabila masih terjadi keterlambatan, Agung menyebut akan dilakukan denda atau penalty harian sebesar 1/1000 dikalikan nilai kontrak per harinya.

Disinggung kondisi terkini, Agung menjawab, pekerjaan yang sedang dikebut yakni penyelesaian pekerjaan bak kontrol dan penutup lempeng besi.

Selain itu, penutup lantai dari bahan batu andesit dan granit yang masih mencapai sekitar 60 persen, dan mechanical elektrikal. Termasuk pemasangan lampu taman sebanyak 138 tiang, dan 14 tiang PJU.

“Sudah bagus mengejar ketertinggalan dengan menyentuh angka 60 persen. Rekan-rekan dari Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSUU) di bawah koordinasi bu Yayuk (Sri Rahayu) sebagai Kabid setiap hari memantau kok,” pungkas Agung.

Sementara salah satu staf Inspektur Pembantu yang melakukan Probity Audit di lapangan, Abdul Wahid mengatakan, berdasarkan dokumen dan cek fisik lapangan pihak rekanan sudah mulai mengejar ketertinggalan minus 32 persen.

“Sekarang terlihat sudah on progres di angka 60 persen. Lumayan ya mengejar molornya pelaksanaan. Karena terlihat seluruh material fabrikasi sudah di tempat (on site),” nilai pria asal Mojowarno ini sambil memantau lokasi proyek senilai Rp 3,2 Milar tersebut.

Sementara Roni Hermanto, perwakilan dari pelaksana PT Renis Rimba Jaya, mengakui molornya pengerjaan proyek yang sudang dikerjakannya semata-mata karena faktor keterlambatan material.

“Sejak awal pesanan box culvert sudah molor,” katanya.

Ketika box culvert ini molor, lanjutnya, akan berpengaruh pada pekerjaan lain. Dan otomatis, pengerjaan fisik bagian atas, seperti trotoar, lampu taman, PJU, penanaman pohin dan lain-lain, ikut terseret molor.

Meski demikian, Roni tetap optimis proyek sepanjang 370 meter dengan lebar bervariasi antara 2 hingga 6 meter tersebut bisa tuntas tepat waktu. Yakni berakhir tanggal 21 November 2023 sesuai kalender kerja.

“Optimis selesai tepat waktu, karena sekarang seluruh material sudah on site. Karena kalau molor, kita kena denda Rp .3 juta per hari,” jelas Roni singkat. (ben/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *