Ragam

Sederet Julukan Kota Madiun, Mulai Kota Gadis, Pecel Hingga Kota Pendekar

×

Sederet Julukan Kota Madiun, Mulai Kota Gadis, Pecel Hingga Kota Pendekar

Sebarkan artikel ini
monumen pendekar di kota madiun
Salah satu monumen yang ada di Kota Madiun.

MADIUN, KrisnaNusantara.com – Kota Madiun merupakan pemerintahan di lingkup Provinsi Jawa Timur bagian barat yang memiliki letak strategis.

Kota Madiun menjadi perlintasan transportasi darat utama antar provinsi di pulau Jawa, di antaranya dilewati jalur Surabaya, Madiun, Solo, Jakarta.

Kota madiun juga merupakan kota transit yang cukup strategis, karena mudah dilalui moda transportasi seperti Bus dan Kereta Api (KA).

Serta mendukung daerah inter land, dan juga mempunyai potensi budaya dan pariwisata yang cukup terkenal.

Kota Madiun juga mempunyai banyak julukan. Mulai dari kota gadis, kota brem, kota pecel, kota budaya, kota industri, kota karismatik, hingga kota pendekar.

Sebutan kota pendekar, sejatinya adalah sebuah akronim dari pintar melayani peduli terbuka dan karismatik. Merupakan visi misi dari Wali Kota Madiun.

Namun demikian, ada pula yang menyebut, julukan kota pendekar tidak lepas dari banyaknya perguruan silat yang tumbuh di kota Madiun. Maka untuk kabupaten Madiun berjulukan “Kampung Pesilat”.

Bahkan, perguruan silat terbesar di Indonesia maupun di Dunia, ada di Kota Madiun.

Salah satunya adalah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang didirikan oleh Ki Hajar Harjo Utomo pada tahun 1922, dan hingga saat ini telah berkembang pesat.

PSHT memiliki 28 cabang di luar negeri di antaranya, Belanda, Rusia, Malaysia, Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, hingga Perancis.

Sedangkan untuk cabang yang ada di Indonesia berjumlah 3.000 lebih.

Di Kota Madiun, ada 11 perguruan pencak silat. Yakni, PSHW Tunas Muda, Merpati Putih, Tapak Suci, PSHT, IKS Pro Patria, Persinas Asad, Pagar Nusa, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, OCC Pangastuti, SH Tuhu Tekad, Persaudaraan Rasa Tunggal, Cempaka Putih dan Persati.

Selain sebagai seni bela diri dan olahraga, pencak silat merupakan kekayaan budaya yang berpotensi dikembangkan. Sehingga memiliki nilai jual bagi pariwisata.

Dalam branding Kota Madiun menjadi kota pendekar, diwujudkan dalam bebagai hal, termasuk logo yang telah mendapat persetujuan dari 11 perguruan silat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *