Peristiwa

Badan Narkotika Nasional (BNN) Nganjuk Bersama Masyarakat Wujudkan Desa “BERSINAR” Bersih Narkoba

×

Badan Narkotika Nasional (BNN) Nganjuk Bersama Masyarakat Wujudkan Desa “BERSINAR” Bersih Narkoba

Sebarkan artikel ini
0c6fbf97a1a02beb16f18a56afa2ed7a
Badan Narkotika Nasional (BNN) Nganjuk Bersama Masyarakat Wujudkan Desa “BERSINAR” Bersih Narkoba

NganjukKrisnaNusantara.com,Upaya menekan Bersih Narkoba (BERSINAR) Badan Narkotika Nasional (BNN) Nganjuk mengadakan dialog interaktif, pada Senin (24/2/2025). Dialog ini bertema Peran Serta Masyarakat dalam Menunjang Terwujudnya Desa Bersinar “Bersih Narkoba”.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Muhlis Arianto dan Wahyu Tri Sutrisno, yang merupakan penyuluh narkoba dari BNN Nganjuk. Acara ini dipandu oleh host Asty Hanifa.

Muhlis Arianto dalam dialognya, menegaskan bahwa peredaran narkoba saat ini sudah sangat luas, bahkan hingga ke pelosok desa. Ia juga mengingatkan bahwa dampak ketergantungan narkoba sangat besar jika sudah dikonsumsi.

Oleh karena itu, BNN berupaya menekan peredaran narkoba di berbagai sektor, termasuk lingkungan pendidikan, instansi pemerintah, dan terutama desa-desa agar dapat mewujudkan Desa Bersinar, yakni desa yang bersih dari narkoba.

Muhlis juga menekankan bahwa amanah ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. “Untuk mewujudkan Desa Bersinar, pertama-tama harus ada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah desa. Pemerintah desa dan masyarakatnya harus sepakat dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba, misalnya melalui peraturan desa atau surat edaran yang jelas,” jelas Muhlis.

Wahyu Tri Sutrisno menambahkan bahwa untuk memastikan program Desa Bersinar dapat berjalan dalam jangka panjang, kebijakan yang diterapkan harus didukung oleh sumber daya yang ada di desa.

“Relawan memiliki empat tugas utama, yaitu mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba, melakukan pemetaan tingkat kerawanan narkoba, menjangkau potensi penyalahgunaan, serta memfasilitasi berbagai kegiatan pencegahan,” ujar Wahyu.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa kelompok usia muda menjadi sasaran utama dalam upaya pencegahan, mengingat mereka masih berada dalam fase transisi menuju kedewasaan dan lebih rentan terhadap pengaruh negatif.

“Karena itu, sosialisasi harus dilakukan secara berulang-ulang agar pesan pencegahan dapat tertanam dengan baik,” tegas Wahyu.

Harapan BNN Nganjuk kedepannya edukasi para relawan bisa dilakukan lebih maksimal. “Kami berharap relawan yang terbentuk berasal dari berbagai elemen masyarakat, seperti bidan, ibu-ibu Fatayat, ketua RT/RW, kader desa, dan lainnya, sehingga program Desa Bersinar dapat berjalan efektif dan menyeluruh,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *