Peristiwa

Pengusaha Santuni Anak Yatim dan Duafa Serta Berikan Insentif Untuk Guru Ngaji

×

Pengusaha Santuni Anak Yatim dan Duafa Serta Berikan Insentif Untuk Guru Ngaji

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2024 09 29 at 17.24.09 scaled
Pengusaha Santuni Anak Yatim dan Duafa Serta Berikan Insentif Untuk Guru Ngaji

JombangKrisnaNusantara.com, Inilah yang diamalkan oleh sosok pengusaha asal Dusun Temon, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.

Dia adalah Heri Purnomo, pengusaha pakan ikan lele yang secara istiqomah tiap bulan memberikan santunan kepada ratusan anak yatim dan dhuafa. Bahkan, ia juga rutin tiap bulan memberikan uang operasional dan insentif kepada guru ngaji atau guru TPQ yang ada di Kota Santri ini.

“Santunan anak yatim, dhuafa dan guru ngaji, sebanyak 172 orang,” kata Ketua Panitia santunan Fatkhur Rohman saat ditemui, Minggu (29/9/2024).

“Ini setiap bulan, berupa dana untuk operasional ngaji, guru ngaji, operasional belajar anak yatim dan para dhuafa,” sambungnya.

Kerabat Heri Purnomo ini membeberkan, anak yatim setiap bulan mendapat Rp 100 ribu, guru ngaji Rp 100 ribu, dhuafa Rp 50 ribu, kegiatan ni sudah berjalan selama 4 tahun lebih.

“Pak Heri tidak ada tendensi apa-apa, sifatnya silent baru kali ini berkumpul semua karena beliau ingin tahu siapa saja yang sudah disantuni, beliau tidak pernah tatap muka sama yang disantuni karena sudah diamanahkan kepanitia,” bebernya.

Sementara, Heru warga Dusun Temon mengungkapkan amal kebaikan yang dilakukan oleh pengusaha pakan ikan lele tersebut sudah berjalan bertahun-tahun.

“Iya pak, sudah bertahun-tahun, tapi beliau tidak mau dipublikasikan, njenengan tahu sendiri tadi tidak bersedia untuk direkam,” ujar Heru saat diwawancarai dilokasi santunan.

“Kami sebagai warga sangat berterimakasih, beliau orang baik, kedua anaknya juga dipesantren ada yang di Gontor, beliau orang alim juga,” sambung dia.

Heru mengaku kegiatan sosial yang dilakukan murni kegiatan sosial tidak ada tendensi apa-apa.

“Saya saksinya, saya pernah ngobrol beliau hanya mengamalkan amalan dari gurunya dan orang tuanya untuk ingat bersedekah,” ujar Heru.

Terpisah, Heri Purnomo saat diwawancarai wartawan ia nampak irit berbicara. “Ya intinya saya ikhlas tanpa ada tendensi dan ini menjalankan amalan dari guru dan orang tua saya,” tandasnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *