JOMBANG | KrisnaNusantara.com – Sejumlah guru sekolah dasar (SD) dan Komite dari seluruh SD se-Kabupaten Jombang di aula terbuka Disdikbud, selama 2 hari.
Mereka dihadirkan di aula terbuka tersebut, sebagai peserta pelatihan Pengenalan dan Penguatan Karakter Anak Melalui Sinergi Stakeholders Pendidikan Jenjang SD.
Tujuannya, sebagai pengenalan bagaimana mengetahui bakat sekaligus penguatan anak-anak di sekolah. Tentunya akan ada pihak-pihak yang terlibat dalam usaha mencapai keberhasilan dari sebuah tujuan.
Selain peserta, acara Workshop yang digelar Disdikbud Jombang ini, dihadiri Sekretaris Disdikbud, Dian Yunitasari. Kemudian, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD pada Disdikbud, Supartini.
Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Jenjang SD, Supartini menyampaikan. Kegiatan workhsop ini dilaksanakan selama 2 hari, yakni pada Rabu dan Kamis, 8 dan 9 November 2023.
Sedangkan narasumber yang dihadirkan dalam workshop tersebut, di antaranya Yayasan Seribu Warna, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Jombang, WCC Jombang, PMI Jombang.
“Juga kami hadirkan, aktivis di kegiatan Rutgres (Ruang Temu Generasi Sehat) yang akan berbagi praktik dan informasi. Tentunya, narasumber yang kami hadirkan di workshop ini, sangat kompeten,” bebernya.
Supartini menyampaikan, dari kegiatan workhsop ini, diharapkan peserta dapat mengetahui dan memetakan minat dan bakat siswa atau anak-anak melalui assesment.
Kemudian mengetahui dan memahami penguatan karakter peserta didik, mampu turut serta dalam mencegah tindakan perundungan di satuan pendidikan,
“Dan dapat mengetahui dan memahami tentang kesehatan reproduksi remaja,” urainya.
Sementara Sekretaris Disdikbud Jombang, Dian Yunitasari menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dengan digelarnya workshop ini.
Menurutnya, workshop ini menjadi salah satu bukti nyata adanya upaya Disdikbud Jombang untuk senantiasa menyayangi anak didik di sekolah-sekolah yang sesuai dengan tuntutan dan regulasi-regulasi dari pemerintah.
“Saat ini kan sudah masuk Kurikulum Merdeka.. Karenanya, banyak tanggungjawab yang berubah menjadi sebuah tuntutan agar anak didik seluruhnya memiliki karakter dan penyaluran minat dan bakat yang sesuai dengan masing-masing peserta didik,” kata Dian Yunitasari dalam sambutannya.
Dian juga menjelaskan, bahwa karakter seorang anak tidak serta merta bisa lahir sendiri. Namun dibentuk oleh keluarga, sekolah dan lingkungan. Sekolah tidak akan mampu mendidik karakter seorang anak menjadi baik ketika tidak dibantu oleh orang tua dan lingkungannya.
“Termasuk juga bakat minat, peserta didik tentunya butuh arahan untuk mengembangkan apa yang menjadi bakat minatnya, baik arahan dari orang tua, guru mau pun lingkungan,” pungkas Dian. (ben)