Jombang – KrisnaNusantara.com, Bupati Jombang Sugiat S.Sos., M. Psi.T membuka forum koordinasi, monitoring, dan evaluasi implementasi program Pesiar (Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi) di ruang rapat Istijab Pemkab Jombang hari Selasa pagi (16/7/2024). Ia menekankan bahwa koordinasi yang efektif merupakan kunci utama keberhasilan program Pesiar.
“Kita membutuhkan kerjasama yang erat antara Pemerintah Daerah dan semua pihak terkait, seperti DPMD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappeda, serta Disdukcapil”, tandas Pj Bupati Jombang Sugiat.
Pj Bupati Jombang juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerjasama para agen Pesiar di tiga desa percontohan: Desa Tejo, Desa Seketi, dan Desa Mojowangi.
“Semoga keberhasilan program di tiga desa ini dapat diikuti oleh desa-desa lain sehingga seluruh masyarakat Kabupaten Jombang dapat merasakan manfaat dari program JKN”, harapnya.
Program Pesiar (Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi) adalah sebuah kolaborasi strategis antara BPJS Kesehatan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) yang bertujuan untuk mendukung pencapaian SDGs desa. Program ini merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan, sehat, dan sejahtera.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala BPJS Kesehatan cabang Mojokerto, dr. Elke Winasari, sejumlah Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang, serta Kepala Desa Tejo, Seketi, Losari, dan Mojowangi, bersama agen Pesiar.
Pj Bupati Jombang Sugiat menyatakan bahwa Indonesia telah mengadopsi konsep negara kesejahteraan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melalui implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yang mencakup program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Kabupaten Jombang juga turut berperan aktif dalam mendukung keberhasilan JKN dengan mendaftarkan sebagian penduduk sebagai peserta dan mengalokasikan dana APBD untuk pembiayaan iurannya. Langkah ini merupakan bukti nyata dari komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan akses kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat”, tuturnya.
“Desa-desa di Kabupaten Jombang memainkan peran krusial dalam mencapai kesejahteraan masyarakat, sebagaimana tercermin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Desa. Program JKN menjadi salah satu pilar dalam mencapai SDGs Desa, terutama dalam menghapus kemiskinan (tujuan 1) dan meningkatkan kesehatan yang berkualitas (tujuan 3), khususnya bagi warga desa yang masih dalam kondisi ekonomi yang rentan”, tambahnya.
“Sampai Juli 2024, sebanyak 97,14 persen penduduk Kabupaten Jombang telah terdaftar dalam program JKN BPJS Kesehatan, dengan tingkat keaktifan sebesar 69,26 persen dari peserta yang terdaftar. Target cakupan peserta JKN sesuai RPJMN 2024 adalah 98 persen warga negara dengan tingkat keaktifan minimal 75 persen dari peserta yang terdaftar. Ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan peserta dalam memanfaatkan layanan perlu ditingkatkan agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh semua peserta,” jelas putra daerah asal Dusun Kalongan Desa Japanan Kecamatan Gudo ini.
Pj Bupati Jombang Sugiat S.Sos., M. Psi.T membuka forum koordinasi, monitoring, dan evaluasi implementasi program Pesiar (Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi) di ruang rapat Istijab Pemkab Jombang hari Selasa pagi (16/7/2024). Ia menekankan bahwa koordinasi yang efektif merupakan kunci utama keberhasilan program Pesiar.
“Kita membutuhkan kerjasama yang erat antara Pemerintah Daerah dan semua pihak terkait, seperti DPMD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappeda, serta Disdukcapil”, tandas Pj Bupati Jombang Sugiat.
Pj Bupati Jombang juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerjasama para agen Pesiar di tiga desa percontohan: Desa Tejo, Desa Seketi, dan Desa Mojowangi.
“Semoga keberhasilan program di tiga desa ini dapat diikuti oleh desa-desa lain sehingga seluruh masyarakat Kabupaten Jombang dapat merasakan manfaat dari program JKN”, harapnya.
Program Pesiar (Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi) adalah sebuah kolaborasi strategis antara BPJS Kesehatan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) yang bertujuan untuk mendukung pencapaian SDGs desa. Program ini merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan, sehat, dan sejahtera.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala BPJS Kesehatan cabang Mojokerto, dr. Elke Winasari, sejumlah Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang, serta Kepala Desa Tejo, Seketi, Losari, dan Mojowangi, bersama agen Pesiar.
Pj Bupati Jombang Sugiat menyatakan bahwa Indonesia telah mengadopsi konsep negara kesejahteraan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melalui implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yang mencakup program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Kabupaten Jombang juga turut berperan aktif dalam mendukung keberhasilan JKN dengan mendaftarkan sebagian penduduk sebagai peserta dan mengalokasikan dana APBD untuk pembiayaan iurannya. Langkah ini merupakan bukti nyata dari komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan akses kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat”, tuturnya.
“Desa-desa di Kabupaten Jombang memainkan peran krusial dalam mencapai kesejahteraan masyarakat, sebagaimana tercermin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Desa. Program JKN menjadi salah satu pilar dalam mencapai SDGs Desa, terutama dalam menghapus kemiskinan (tujuan 1) dan meningkatkan kesehatan yang berkualitas (tujuan 3), khususnya bagi warga desa yang masih dalam kondisi ekonomi yang rentan”, tambahnya.
“Sampai Juli 2024, sebanyak 97,14 persen penduduk Kabupaten Jombang telah terdaftar dalam program JKN BPJS Kesehatan, dengan tingkat keaktifan sebesar 69,26 persen dari peserta yang terdaftar. Target cakupan peserta JKN sesuai RPJMN 2024 adalah 98 persen warga negara dengan tingkat keaktifan minimal 75 persen dari peserta yang terdaftar. Ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan peserta dalam memanfaatkan layanan perlu ditingkatkan agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh semua peserta,” jelas putra daerah asal Dusun Kalongan Desa Japanan Kecamatan Gudo ini.