Setiap tahunnya, dalam rangka memperingati Hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia yang terbentuk sejak tahun 1946, seluruh insan pers di Indonesia menetapkan tanggal 09 Februari menjadi Hari Pers Nasional.
Peringatan tersebut sebagaimana ditegaskan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 5 tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional yang disahkan oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.
Momentum Peringatan Hari Pers Nasional pada tahun ini bisa dibilang lebih istimewa, sebab turut serta mengiringi pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 mendatang. Maka dari itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengangkat tema “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”.
Tema yang diangkat mencerminkan peran insan pers dalam memberikan kontribusi berupa komitmen menjaga pemberitaan yang adil dan benar, khususnya pada momentum transisi politik saat ini.
Selain tema, logo yang dipakai pun juga turut menggambarkan kobaran semangat insan pers serta komitmen untuk terus menjaga pemberitaan yang adil dan benar.
Refleksi Sejarah Insan Pers Indonesia
Peringatan Hari Pers Nasional tidak luput dari peran dan heroik insan pers dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Sejak terbentuknya wadah bagi wartawan pada 09 Februari 1946, yakni Persatuan Wartawan Indonesia, insan pers tidak hanya berperan sebagai penyalur serta penyebar informasi, namun juga dijadikan sebagai pemeran politik yang memberikan sumbangsih demi melawan penjajah.
Meski hal tersebut terjadi setaun setelah era proklamasi, insan pers masih berperan ganda sebagai upaya mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Kemudian, terbesit keinginan para tokoh pers pada saat itu untuk membentuk wadah bagi insan pers dalam skala nasional. Maka dari itu, PWI berhasil meresmikan tanggal 9 Februari menjadi Hari Pers Nasional sebagaimana hasil dari kongres PWI ke-28 yang diselenggarakan di Padang pada tahun 1978 silam.
Dalam peringatan yang terbilang lebih istimewa ini, diharapkan kepada seluruh insan pers di Indonesia untuk senantiasa mengobarkan semangat menghadapi tantangan, khususnya pada masa kontestasi politik serta pesta demokrasi kali ini. (Maula Faizatul Husna)